Pasti sudah
sering dengar ya? So pasti!
Tapi apa sih
pengertian yang sebenarnya?
Oke, kita
bahas!!
Pemanasan global atau Global Warming
adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan
Bumi.Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C
(1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.
LALU APA
YA PENYEBABNYA????
1. Emisi
karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil pembangkit listrik.
Penggunaan listrik yang semakin
meningkat yang dipasok dari pembangkit listrik berbahan bakar batubara batubara
yang melepaskan sejumlah besar karbon dioksida ke atmosfer. 40% emisi CO2
dihasilkan oleh produksi listrik AS, dan 93 persen diantaranya berasal dari
emisi pembakaran batubara pada industri utilitas. Setiap hari, pasar
semakin banyak dibanjiri gadget penggunaannya membutuhkan daya listrik, padahal
tidak didukung oleh energi alternatif. Dengan demikian kita akan
semakintergantung pada pembakaran batu bara untuk memasok kebutuhan listrik di
seluruh dunia.
2. Emisi karbon
dioksida dari pembakaran bensin pada kendaraan.
Kendaraan yang kita pakai adalah
sumber penghasil emisi sekitar 33% yang berdampak terhadap pemanasan
global. Dengan pertambahan jumlah penduduk yang tumbuh pada tingkat yang
mengkhawatirkan, tentu saja akan meningkatkan permintaan akan kendaraan yang
lebih banyak lagi, yang berarti penggunaan bahan bakar fosil untuk transportasi
dan pabrik yang semakin besar. Konsumsi terhadap bahan bakar fosil jauh
melampaui penemuan terhadap cara untuk mengurangi dampak emisi. Sudah saatnya
kita meninggalkan budaya konsumtif.
3. Emisi metana
dari peternakan dan dasar laut Kutub Utara.
Metana merupakan gas rumah kaca yang
sangat kuat setelah CO2. Bila bahan organik diurai oleh bakteri pada kondisi kekurangan
oksigen (dekomposisi anaerobik) maka metana akan dihasilkan. Proses ini juga
terjadi pada usus hewan herbivora, dan dengan meningkatnya jumlah produksi
ternak terkonsentrasi, tingkat metana yang dilepaskan ke atmosfer akan
meningkat. Sumber metana lainnya adalah metana klatrat, suatu senyawa yang
mengandung sejumlah besar metana yang terperangkap dalam struktur bongkahan es.
Apabila metana keluar dari dasar laut Kutub Utara, maka tingkat pemanasan
global akan meningkat secara signifikan.
4. Deforestasi,
terutama hutan tropis untuk kayu, pulp, dan lahan pertanian.
Penggunaan hutan untuk bahan bakar
(baik kayu dan arang) merupakan salah satu penyebab deforestasi. Di seluruh
dunia pemakaian produk kayu dan kertas semakin meningkat, kebutuhan akan lahan
ternak semakin meningkat untuk pemasok daging dan susu, dan penggunaan lahan
hutan tropis untuk komoditas seperti perkebunan kelapa sawit menjadi penyebab
utama terhadap deforestasi dunia. Penebangan hutan akan mengakibatkan pelepasan
karbon dalam jumlah besar ke atmosfir.
5. Peningkatan
penggunaan pupuk kimia pada lahan pertanian.
Pada pertengahan abad ke-20,
penggunaan pupuk kimia (yang sebelumnya penggunaan pupuk kandang) telah
meningkat secara dramatis. Tingginya tingkat penggunaan pupuk yang kaya
nitrogen memiliki efek pada penyimpanan panas dari lahan pertanian (oksida
nitrogen memiliki kapasitas 300 kali lebih panas- per unit volume dari karbon
dioksida) dan kelebihan limpasan pupuk menciptakan 'zona-mati 'di laut. Selain
efek ini, tingkat nitrat yang tinggi dalam air tanah karena pemupukan yang
berlebihan berdampak terhadap kesehatan manusia yang cukup memprihatinkan.
BAGAIMANA CARA
MENGATASINYA????
1. Jangan
menebang pohon sembarangan
Pohon merupakan penghasil gas O2
(oksigen) terbesar di dunia. setiap hari kita bernafas membutuhkan Oksigen,dan
pohon-pohonlah yang setiap harinya menyediakan oksigen untuk kita. Semakin
sdikit pohon akan menyebabkan gas CO2 (karbon dioksida) bisa dengan leluasa
berkeliaran dan akhirnya membuat bumi semakin panas. Terlepas dari itu kita
bernafas menggunakan oksigen tanpa adanya oksigen mungkin kita tidak akan bisa
hidup sampai sekarang.
2. Kurangi
menggunakan kendaraan pribadi
Banyaknya pemakaian kendaraan
pribadi akan menyebabkan borosnya penggunaan bahan bakar. Kita semua tau bahwa
setiap kendaraan berbahan bakar minyak akan mengeluarkan gas pembuangan berupa
CO2 dan CO, gas-gas ini bila dalam jumlah yang besar dapat menimbulkan efek gas
rumah kaca yang akhirnya membuat terjadinya global warming semakin parah.
Selama anda masih bisa untuk menggunakan kendaraan umum gunakanlah kendaraan
umum, hanya gunakan kendaraan pribadi saat anda memang benar-benar
membutuhkannya.
3. Beralih dari
kendaraan berbbm dengan kendaraan berbahan bakar alami dan ramah lingkungan.
Kendaraan dengan bahan bakar yang
ramah lingkungan misalnya adalah kendaraan dengan bahan bakar listrik. Listrik
selain harganya lebih murah ternyata juga lebih ramah terhadap lingkungan jika
dibanding dengan bahan bakar minyak. Dengan menggunakan kendaraan berbahan
bakar listrik anda tak perlu lagi risau saat harga BBM (Bahan bakar Minyak)
naik.
4. Mematikan
lampu di siang hari
Saat bepergian ke daerah PLN saya
sering sekali melihat sebuah poster dengan tulisan "Kunang-kunang aja
kalau siang matiin lampu". Masa kita mau kalah sama kunang-kunang? Matikan
lampu disaat siang hari, meskipun anda sanggup untuk membayar tagihan
listriknya namun kepedulian akan lingkungan juga sangatlah penting.
5. Menggunakan
lampu hemat energi
Lampu hemat energi sangat beragam
jenisnya, ada lampu energi dengan bentuk XL seperti Philip. Akhir-akhir ini
muncul lagi lampu hemat energi terbarukan yang pembuatannya berasal dari
gabungan lampu LED (Light Emiting Diode). Lampu hemat energi sejenis LED akan
mampu menghemat energi bahkan lebih dari 60% sehingga kebutuhan energi dalam
negeri akan bisa tercukupi. Selain itu penggunaan energi yang berlebihan juga
akan menimbulkan terjadinya pemanasan global. Sekarang kita bayangkan, di
Indonesia masih banyak pembangkit listrik tenaga batubara. Jika kita
menggunakan energi secara boros tentu saja pembakaran batubara akan semakin
banyak, namun jika kita bisa berhemat maka pembakaran batubara bisa di hemat
pula. Pembakaran batubara ternyata juga menyumbangkan gas penyebab Global
warming yang sangat besar.
6. Melakukan
Reboisasi (penanaman kembali hutan gundul)
Banyak tindakan yang telah dilakukan
manusia seperti merusak hutan hanya untuk mencari keuntungan sesaat. Tanpa
disadari hutan yang fungsinya sangatlah fital bagi manusia setiap harinya terus
dirusak oleh sebagian manusia yang tidak bertanggung jawab. Solusinya adalah
dengan menegaskan perundangan tentang perhutanan dan melakukan Reboisasi
terhadap hutan yang sudah gundul. Selain aksi dari penebangan hutan secara liar
hutan gundul juga bisa disebabkan karena kebakaran dan tanah longsor. Selain
bisa mencegah terjadinya Global Warming hutan juga bisa mencegah terjadinya
banjir, tanah longsor dan akan menjadikan suhu menjadi sejuk dan segar.
7. Tanamalah
Pohon di Pekarangan rumah anda
Anda memiliki rumah dengan
pekarangan yang tidak digunakan? Manfaatkanlah pekarangan tersebut untuk
menanam berbagai macam tanaman. Anda tak harus menanam pohon jati atau mahoni,
anda bisa menanam tanaman hias atau tanaman lain yang memiliki daun hijau serta
memiliki potensi untuk bisa menghasilkan oksigen. Bayangkan jika semua
masyarakat melakukan hal yang serupa maka kebutuhan akan oksigen akan sedikit
demi sedikit terpenuhi.
8. Membangun
rumah dengan fentilasi yang cukup
Rumah merupakan kebutuhan pokok bagi
setiap manusia, dengan rumah kita bisa hidup dengan tenang dan damai. Saat
membangun rumah harap perhatikan fentilasi dan tata cahaya yang tepat. Jangan
sampai anda malam hari harus menyalakan AC karena alasan panas dan fentilasi
yang kurang. Saat siang hari pula desainlah rumah anda agar bisa terang tanpa
harus menghidupkan lampu dan desain pula agar sejuk tanpa harus menghidupkan AC
atau kipas angin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar